Apakah kesaktian akan berjaya sepanjang waktu..? mungkin tidak, kesaktian bukan segalanya, sebab selalu ada
saat apes pada setiap orang, sesakti apapun dia, Dan, di alam nyata, sangat banyak contoh yang
lebih dramatik, melebihi para sakti yang berguguran dalam Baratayuda. Lalu,saya
melihat demo kemaren, demo yang
disuarakan ribuan orang di depan Polda Metro. Mereka membela panutannya,
tokoh yang menurut mereka dicari-cari
kesalahannya. Sebuah drama yang semakin
memanaskan hajatan Pilkada Jakarta, yang tentu saja tidak berdiri sendiri.
Sebab, yakinlah, ada tokoh-tokoh tak tampak dibalik semua ini. Tokoh yang(belum
tentu baik) yang saling bersaing memenangkan pertarungan merebut tahta Jakarta.
Lalu, saya membayangkan Pilkada Jakarta yang dikelilingi
HOAX. Semua orang saling menyerang lewat berita bohong tanpa takut mendapat
balasan setelah pesta Pilkada usai. Siapapun kelak yang akan memenangi pilkada,
yakinlah akan membalas semua fitnah yang ditujukan kepadanya, disadari atau
tidak, disengaja atau yang tidak sengaja. Akankah, kita terjebak pada situasi seperti
Harya Suman(nama lain dari Sengkuni) yang
senang memfitnah sehingga dikutuk Gandamana mati secara keji karena
tubuhnya dibelah-belah oleh Bimasena dalam Baratayuda dalam akhir perjalanan hidupnya..?