Translate

Kamis, 13 Maret 2014

kejahatan hantui media sosial



KEJAHATAN HANTUI MEDIA SOSIAL
Pengguna media sosial di internet kini menjadi incaran empuk pelaku kejahatan. Korbanpun berjatuhan. Salah satunya seorang remaja putri berusia 16 tahun yang disekap dan diperkosa seorang laki-laki setelah dirayu melalui jejaring sosial Waplog.
Korban berinisial CVA dirayu oleh pelaku berinisial DK yang mengaku sebagai pria korea bernama Junghae.” Korban dirayu hendak dijadikan artis korea oleh pelaku yang mengaku sebagai orang korea. Korban tertarik  sehingga mau diajak bertemu” kata kepala bidang humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto.
Namun, setelah bertemu tersangka, korban disekap dirumah orangtua tersangka, kemudian korban ditempatkan dirumah ibu tiri tersangka di desa Cikarogol, kelurahan cileungsi Bogor, Jawa Barat.
Selama di cileungsi, korban dipekosa oleh tersangka yang juga masih remaja. DK mengaku mengenal korban melalui jejaring sosial Waplog. Aplikasi ini, seperti situs jejaring sosial yang lain, menawarkan kencan, percakapan, dan bertemu teman-teman baru.”kenal melalui Waplog sudah setahun” ujarnya.
Ia membantah melakukan penyekapan. Remaja yang tak lulus SD ini mengaku mengenal internet dan komputer dengan bermain ke warung internet.
Sebelum kejadian tersebut diatas telah terjadi pula, Desi Ekasari (19thn) itemukan tewas disemak-semak dijalan pantai indah barat, Kamal Muara, penjaringan, Jakarta. Desi diperkosa dan dibunuh IA (26thn) yang juga dikenalnya melalui Facebook.
Pornografi anak
Polisi juga menyingkap fakta perdagangan video porno anak-anak melalui internet yang masih marak di Indonesia. Polisi membekuk tiga pelaku yang memasarkan video porno dengan pemeran anak-anak usia 8-12 tahun disejumlah lokasi. Rikwanto mengatakan, tiga pelaku tersebut dibekut dikawasan bekasi, jakarta selatan dan Pekan baru.
“Ketiga pelaku masing-masing berinisial HGFM,OPP, dan MCAY yang menawarkan video porno anak-anak melalui situs internet,” kata Rikwanto. Dalam situs tersebut, pelaku menyediakan nomor telepon atau pin blackberry untuk berkomunikasi dengan para pelanggannya. Polisi menyita sejumlah barang bukti dari para pelaku, antara lain vieo-video porno yang jika ditotal besar file-nya mencapai 300 Dvd.
Duha menambahkan pelaku bertransaksi dengan pelanggan melalui internet. Gambar atau video dalam flash disk ataupun dvd yang dipesan dikirim melalui pos atau paket. “jadi tersangka dan pembeli tidak bertemu muka,” ujarnya.
Ada dua situs yang dipakai HGFM dan MCAY. Adapun pelaku OPP menawarkan dalan thread di dua forum. Hingga kini, situs-situs yang dipakai para tersangka ini masih bisa diakses dengan bebas. Situs-situs pornografi itu belum diblokir.