Ahok
Pemimpin yang Islami
Itulah yang
saya katakan kepada paman saya ketika ia mempertanyakan dan menggugat saya
mendukung Ahok.
Pernyataan saya ini pun saya twit di akun saya , yang kemudian saya banyak
dibully oleh haters Ahok khususnya yang selalu bilang Ahok sudah menista
Islam karena “menghina” Surat Al-Maidah.
Buat saya, islami itu adalah kata sifat dan kata kerja, bukan merujuk untuk
orang yang beragama Islam. Program-program Ahok selama menjabat sebagai
pemimpin Ibukota Indonesia ini sudah melakoni Hadist Nabi yang berbunyi:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain.”
Bermula dari SMS paman saya yang bertanya saya dibayar berapa milyar sampai
mendukung Ahok habis-habisan. Saya tersenyum saja membaca SMS tersebut. Saya
kemudian menjawabnya, dibayar trilyunan dengan perhitungan biaya
program-program Ahok yang sudah terbukti nyata untuk warga Jakarta khususnya
Umat Islam. Saya bilang, buat saya Ahok itu pemimpin yang Islami.
Pamanku sepertinya agak emosi dengan pernyataanku itu kemudian ia jawab
lagi, semua itu kedok dan cara Ahok menghancurkan Islam karena kalau kamu Islam
maka seharusnya tidak pilih Ahok. Dia kutip surat Al-Maidah 51. Saya memaklumi
sikap politik paman saya karena ia adalah mantan aktivis HMI yang militan
sewaktu mahasiswa, ia juga sangat dekat dengan M. Natsir, Pendiri Partai
Masyumi.
Saya tidak mau mendebat soal ayat yang jadi heboh dan kontroversi itu karena
kalau saya berikan banyak tafsir terkait surat tersebut kepadanya maka sudah
ketebak jawabannya, kamu JIL! Saya tak akan menjawab seperti itu, tak
ingin berdebat soal tafsir ayat karena hal itu sudah bertebaran di
mana-mana.
Maka dengan telaten saya menjelaskan kepadanya apa saja program-program Ahok
yang pro terhadap umat Islam. Tidak mungkin program sebanyak itu kemudian
disimpulkan bahwa itu hanyalah kedok Ahok belaka. Rasanya kita bersikap tak
adil kepada Ahok karena menuduh senista itu.
Saya kemudian mendaftar prestasi Ahok yang sudah terbukti bermanfaat langsung
kepada umat Islam.
1. Ahok membangun Masjid di Balai Kota diberi nama Masjid Fatahillah, Masjid
ini digagas di era Gubenur Jokowi, dilaksanakan dan selesai di era Gubenur
Ahok, total dana: Rp. 18.8 M. Setelah selama puluhan tahun dan belasan gubernur
Jakarta yang muslim, Balai Kota tidak memiliki masjid.
2. Ahok Membangun Masjid Agung Jakarta Rp. 170 M di Daan Mogot, Jakarta Barat
yang akan selesai akhir 2016 dibangun di atas luas tanah 17,8 hektare dengan
bangunan seluas 2 hektare, karena Jakarta belum memiliki masjid raya provinsi.
Masjid Istiqlal adalah masjid Negara. Setelah selama puluhan tahun dan belasan
gubernur Jakarta yang muslim, Ibu Kota ini tidak memiliki masjid Agung.
3. Membangun masjid-masjid di setiap rusun-rusun yang dibangun: Masjid al-Hijrah
untuk Rusun Marunda, Jakarta Utara.
4. Membangun Mushola untuk setiap RPTRA (Ruang Publik Terbuka Ramah Anak).
5. Membangun Masjid-Masjid di setiap rusun misalnya Masjid Al-Muhajirin di
Rusun Pesakih, Jakarta Barat.
6. Memajukan Masjid Jakarta Islamic Centre (JIC) Jakarta Utara sebagai Etalase
Keilmuan Keislaman dan Wisata Religi. Tak hanya itu, Ahok juga selalu
memberikan bantuan ke Masjid-Masjid, Musholla-Musholla dan Majelis-Majelis
Taklim.
Berdasarkan SK GUB Nomor 2589 Tahun 2015 ada 118 musholla, mesjid dan Majelis
Taklim yg mendapat bantuan, dengan kisaran bantuan sebesar 15 juta s/d 75 juta
rupiah.
Berdasarkan SK GUB Nomor 308 Tahun 2016 ada 125 musholla,
mesjid dan majelis taklim yang mendapat bantuan dengan kisaran bantuan sebesar
15 juta s/d 100 juta rupiah.
Tak hanya itu, Ahok pun membeli tanah-tanah di sekitar masjid agar menjadi
ruang terbuka hijau dan membuat taman yang nyaman.
7. Mulai tahun 2016, KJP (Kartu Jakarta Pintar) diberikan ke pelajar-pelajar
sekolah-sekolah Islam: Madrasah (dari Ibtida'iyah sampai Aliyah). Total budget
KJP 2016: Rp2.5 Triliun.
8. Mulai tahun 2016, Ahok memberikan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul kepada
penerima KJP yang mendapatkan Perguruan Tinggi, setiap tahun memperoleh 18
juta.
9. Ahok umrohkan Penjaga Masjid/Musola (Marbut) dan Makam (kuncen).
Berdasarkan data, Ahok sudah umrohkan 30 orang Marbut dan Kuncen Tahun 2014, di
tahun 2015 Ahok umrohkan 40 orang Marbut dan di tahun ini, Ahok siap umrohkan
50 orang Marbut. Tak hanya marbut, Ahok juga berencana akan umrohkan 100 orang
Marbut untuk tahun 2017
10. DKI Juara Umum Seleksi Tilawatil Qur'an (STQ) tahun 2015, dan diberi bonus.
Juara 1: Rp 40 juta, juara 2: Rp 30 juta, juara harapan 1: Rp 12,5 juta, dan
juara harapan 2: Rp 10 juta.
11. DKI Juara ke-2 Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) 2016 di NTB dan
pemenangnya diberi bonus gaji bulanan selama 2 tahun untuk mengajari ngaji.
12. Ahok memajukan jam pulang PNS selama bulan Ramadhan 2016, pkl 14.00 agar
bisa buka puasa bersama keluarga.
13. Ahok juga sangat perhatian menjelang Lebaran Hari Raya harga-harga sembako
naik, ada diskon untuk pemegang KJP, misal: daging dari harga Rp.120.000/kg di
pasaran jadi Rp.39.000/kg dengan KJP.
14. Rutin memberikan infaq, shadaqah dan zakat. Tahun 2016, zakat Ahok Rp.
55 juta.
Peduli pada Lembaga Zakat, Infaq dan Shadaqah (Bazis) DKI
yang setiap tahun menyalurkan zakat, tahun 2016: Rp. 6 Miliar zakat disalurkan
ke mustahiqq.
15. Selalu berqurban setiap tahun dari dana pribadi, tahun 2016 memotong 55
ekor sapi untuk warga Rusun dan dikirimkan ke masjid, musola dan majelis
taklim.
16. Ahok mengapresiasi guru ngaji dengan memberikan gaji di masjid-masjid
dengan UMR DKI: Rp. 3.1 juta.
17. Yang paling fenomenal adalah Ahok berhasil menutup tempat-tempat yang dikenal
sebagai tempat prostitusi, perdagangan manusia, transaksi narkoba, dan dianggap
oleh kalangan Islam sebai pusat maksiat. Tempat-tempat ini tidak pernah
terbayangkan akan berhenti operasinya.
Misalnya Kalijodo yang merupakan tempat lokalisasi prostitusi legal yang berada
di atas tanah negara dan area hijau ini sungguh sulit ditutup karena konon
dibekengi aparat dan preman. Bahkan FPI yang berkoar-koar anti maksiat dan
menolak Ahok saja sudah beberapa kali berusaha menutup tempat ini tidak pernah
berhasil. Selain Kalijodo, Ahok juga menutup tempat diskotik yang legend yaitu
Stadium dan Mille’s.
Kalijodo sekarang......lebih asyikk ada ajang track BMX
Yang saya daftar ini hanyalah yang saya ingat saja, dan masih sangat terbuka
akan bertambah dan para pembaca bisa menambahkannya lagi. Daftar program yang
dilaksanakan Ahok ini tak dikerjakan oleh gubernur-gubernur sebelumnya yang
nota bene beragama Islam.
Paman saya tak membalas lagi penjelasan saya. Entah, karena malas atau
membenarkan apa yang sudah saya terangkan secara panjang lebar itu.
Tiba-tiba saya kangen Gus Dur dan teringat dengan kata-katanya: “Tidak penting
apa pun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk
semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu”. Ahok sepertinya tak hanya
menjalankan Hadist Nabi, ia adalah sebenar-benarnya pengikut setia Gus Dur
(Gusdurian). Dan saya pun semakin mantap mendukung Ahok.